Menjadi Lebih Produktif Dengan Teknik Deep Work Dan Pomodoro

Oleh Khairil Amin Rasyid

Kita semuanya tentu menginginkan untuk menjadi lebih produktif, lebih bisa menuntaskan semua perencanaan, dan mendapatkan hasil atau pencapaian yang kita inginkan bukan? Pertanyaannya adalah seberapa banyak itu terjadi? Sering? Cukup Sering? Pernah? atau Tidak pernah tercapai?. Jika seringkali kita mengalami kegagalan dan tidak pernah tercapai apa yang kita tetapkan, bisa berdampak sangat buruk, salah satunya adalah kepada kondisi kesehatan jiwa kita. Kegagalan demi kegagalan bisa membuat Kita tidak mempercayai diri sendiri, yang terberatnya adalah membenci diri sendiri. Tentunya kita tidak menginginkannya bukan? Jika sudah terjadi, ada baiknya dilepaskan perasaan tersebut, terima diri Kita apa adanya, terima kondisi yang terjadi, ridha atas ketetapan yang sudah terjadi. Karena hanya dengan menerima kondisi yang sudah terjadi, memudahkan diri kita untuk melangkah maju ke depan.

Untuk mencapai tujuan ataupun target yang sudah kita tetapkan kita membutuhkan diri kita untuk lebih produktif, definisi produktif di sini bukan melakukan banyak hal dalam satu waktu, bukan semakin banyak aktivitas bukan berarti Kita semakin produktif. Menjadi produktif yang saya maksud dalam artikel ini ketika Kita bisa atau berhasil menyelesaikan tugas/ kegiatan/ perilaku yang mendorong diri kita pada tujuan / target yang sudah kita tetapkan.

Kita ambil contoh ya, Misalnya kita ingin mencapai omset 20 Juta di minggu pertama, Kita menetapkan bahwa harus posting minimal 5 post di 3 platform soal media (Instagram dan Facebook) dan 2 platform distribusi konten (Youtube dan Tiktok); lalu kita tetapkan akan mengerjakannya di waktu pagi hari pukul 08.00 – 10.00 WIB. Jika kita berhasil melakukannya, maka itu dikatakan produktif, tetapi jika kita gagal karena kita sibuk mencuci piring, membuka email yang masuk, membalas chat yang masuk, dan scrolling mencari ide, maka hal itu tidak produktif; karena aktivitas buka email, balas chat, scrolling sama sekali tidak mendekatkan pada tujuan/ target yang sudah kita tetapkan. Lalu kita beralibi, loh kan aktivitas itu penting karena juga harus dilakukan. Jawabannya sederhana, pertahankan kebiasaan tersebut! Lihat sebulan ke depan, apakah tujuan kita bisa tercapai?

Setelah Kita memahami definisi produktif yang tepat, maka kita perlu paham Seperti yang kita tahu, musuh dari menjadi produktif adalah distraksi. Sederhananya ada 2 distraksi yang sering kita hadapi :

Distraksi Internal 

Distraksi internal ini berupa lintasan-lintasan pikiran, yang sama sekali tidak relevan dengan tujuan kita.

  1. Distraksi Eksternal

Distraksi eksternal ini bisa berupa notifikasi chat WhatsApp, email, maupun sosial media kita.

Jika kita “mengizinkan” diri kita untuk menerima distraksi di waktu yang penting apalagi di waktu yang sudah kita tetapkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting terkait pencapaian tujuan yang sudah kita buat, kita akan kesulitan untuk mencapai tujuan kita.

 

Dalam artikel ini saya akan membahas 2 teknik bagaimana bisa tetap fokus untuk menyelesaikan tujuan yang kita tetapkan, yang diambil dari buku Productivity Hack yang ditulis oleh guru saya, Coach Darmawan Aji. Yuk, Kita bahas :

Pertama, Deep Work

Kampanye Deep Work ini pertama kali disampaikan oleh Carl Newport, ini bisa menjadi solusi kita semua untuk berfokus menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang membantu Kita mencapai tujuan kita. Deep work adalah bekerja (atau berlatih) dengan  sangat fokus, tanpa distraksi pada rentang waktu yang panjang secara teratur. Tujuannya adalah menghasilkan karya yang bernilai atau meningkatkan skill kita ke level berikutnya. Kondisi fokus yang intens seperti ini akan mendorong kapasitas kognitif kita mendekati potensi maksimalnya.

Bagaimana Caranya? menurut Carl Newport sebagai berikut : 

 

  1. Tetapkan kapan, di mana, dan berapa lama Kita akan melakukannya. 

Deep work membutuhkan konsentrasi penuh. Kita perlu melakukannya di tempat khusus dan di waktu khusus. Kita dapat menjadwalkan deep work selama 7 hari berturut-turut, 2 hari per minggu, atau 2 jam per hari.Tetapkan mana yang paling memungkinkan bagi Kita.  Setelah menetapkan, komunikasikan dengan orang-orang sekitar kita, misalnya pasangan, anak, ataupun tim. Sampaikan bahwa kita membutuhkan fokus untuk menyelesaikan tujuan yang sudah dibuat. Sampaikan dampak positifnya untuk diri kita dan mereka jika tujuan ini tercapai.

Hilangkan semua hal yang berpotensi mendistraksi dan menginterupsi Kita. Matikan internet dan telepon Kita. Fokus, singkirkan semua jika diperlukan, bisanya distraksi dimulai dari godaan yang muncul ketika terdengar notifikasi ataupun merasa bosan, “scrolling sebentar aja, ngecek hasil badminton tadi malam. Tiba-tiba hilang 30 menit, bahkan 1 jam”. Ingat, sebenarnya cukup 2 jam saja. Tahan sekuat tenaga.

Siapkan aktivitas dan fasilitas pendukung. 

Melakukan deep work membutuhkan energi mental yang cukup. Ini tidak bisa diselekan, di poin kedua di atas, bagaimana kita bisa menghadapi godaan, Kita butuh energi yang cukup besar. Pastikan Kita mengimbanginya dengan olahraga ringan dan break secara teratur. Kita juga dapat memulai ritual Kita dengan secangkir kopi untuk membantu Kita fokus. Makanan ringan berserat tinggi pun bagus untuk mempertahankan energi Kita, namun jangan terlalu banyak makan, apalagi yang bergula.

Teknik Deep work Ini pulalah rahasia mengapa J.K. Rowling menjadi salah satu novelis terkaya dij dunia. Inilah sebabnya para pemimpin dunia mampu mengubah dunia, Mereka menyempatkan, waktu untuk melakukan deep work dalam hidupnya. Saya juga pernah mendengar di podcast kang Dewa Prayoga, dimana beliau melakukan Deep work ketika menyelesaikan buku-bukunya.

Lakukan teknik ini secara konsisten, setiap hari misalnya cukum 2 – 3 jam. Lihat hasilnya dalam 1, 3, dan 6 bulan ke depan. Bandingkan dengan pencapaian kita di tahun sebelumnya.

Kedua, Pomodoro

Teknik ini dicetuskan oleh Francesco Cirillo yang terinspirasi menggunakan timer untuk membantu dirinya menuntaskan tugasnya. Dari sinilah, ia lalu merancang teknik mengoptimalkan produktivitas yang ia namakan dengan teknik Pomodoro. Pomodoro adalah timer 25 menit yang digunakan di dapur berbentuk tomat (dalam bahasa Italia, Pomodoro bermakna tomat). Kini teknik Pomodoro menjadi teknik yang sangat populer untuk membantu meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Kitapun bisa mencobanya di rumah. Kita bisa dibantu dengan menggunakan aplikasi di handphone (ingat ketika dipakai, matikan sinyal internetnya, agar tidak muncul notifikasi yang mengganggu).

Contoh aplikasinya :

Saya sendiri biasanya menggunakan Brain Focus. Sangat mudah dan nyaman. 

 

Inti dari teknik ini sangat sederhana. Kita pecah sebuah pekerjaan besar menjadi beberapa potongan tugas yang lebih kecil, sehingga lebih mudah bagi kita untuk mengelolanya. Lalu kita atur timer 25 menit dan fokus mengerjakan tugas tersebut tanpa gangguan. Setelah 25 menit berlalu, lakukan break selama 5 menit. Satu potongan ini disebut dengan satu sesi Pomodoro. Ini contohnya pada aplikasi Brain Focus :

Saat kita berpikir, toh hanya mengerjakannya selama 25 menit, kita menjadi termotivasi untuk melakukannya. Alih Alih memikirkan besarnya tugas tersebut, kita berpikir singkatnya waktu untuk mengerjakannya. Perjalanan 1.000 langkah dimulai dari langkah pertama, maka 25 menit ini adalah langkah pertama kita.

Setelah menuntaskannya, kita akan mengalami perasaan sukses. Rasakan nikmatnya kesuksesan ini, hargai sebagai pencapaian. Kesuksesan kecil ini akan mengantarkan kita kekesuksesan kecil berikutnya. Bukankah sebuah kesuksesan besar adalah rangkaian dari kesuksesan-kesuksesan kecil? Yuk kita mulai.

Kunci keberhasilan di sini adalah fokus pada satu aktivitas tanpa gangguan. Jika pekerjaan kita membuat konten jualan dan membuat jadwal mempostingnya ataupun langsung mempostingnya, maka buatlah konten, setelah akan menjadwalkan posting ataupun mempostingnya, hidupkan internetnya hanya untuk hal tersebut. Lakukan selama 25 menit, jangan melakukan aktivitas apa pun selain menulis, jangan coba-coba membuka aplikasi di luar yang kita butuhkan, jangan coba-coba scrolling. Artinya, kita perlu mengatur agar kita benar-benar bebas dari distraksi maupun distraksi atau interupsi. Baik secara internal maupun eksternal. Lakukan dengan menjaga energi kita di 25 menit pertama, istirahat 5 menit, lalu mulai lagi di 25 menit selanjutnya. Jika kita setting 2 jam, maka kita lakukan teknik ini dalam 4 sesi. Sangat mudah bukan?

Jadi kapan kapan Kamu mau mulai kedua teknik di atas?

Lakukan dengan konsisten, jadikan kebiasaan, caranya? kerjakan minimal selama 62 hari. Ini sangat membantu Kita semuanya untuk mencapai tujuan ataupun target dengan lebih mudah. 

 

Semoga bermanfaat. Barakallahufiikum

Sampai jumpa di Artikel selanjutnya !