Menata Pikiran Untuk Memudahkan Dalam Mengeksekusi Rencana

Oleh Khairil Amin Rasyid

Seperti biasa, setiap hari senin kita akan membahas materi pengembangan diri ya. Nah, setelah kemarin kita membahas bagaimana mempertahankan atensi dan fokus atas banjirnya informasi yang terus memborbardir kita melalui gadget yang sehari-hari ada di tangan kita. Hari ini Kita akan membahas tentang bagaimana menata pikiran kita dalam mengekseskusi rencana yang Kita buat.

Kenapa materi ini menarik ? karena sering kali kita tidak menyadarinya, namun faktanya sangat berpengaruh dalam langkah kita. Apa itu? Self talk, yang merupakan kegiatan dialog di internal diri kita. Kalau kita pernah nonton sinetron-sinetron, seringkali pemeran antagonis (yang menjadi penjahatnya) berdialog pada dirinya mengenai niat jahatnya terhadap pemeran utama di sinetron tersebut. Misalnya, “mmhh, rasakan Kamu! Akhirnya Kamu merasakan kepedihan yang Saya rasakan!”. Dialog-dialog dalam diri ini yang sebenarnya mengisi pikiran kita, pada akhirnya mendorong perasaan, dan akhirnya membuat kita melakukan sesuatu atau memutuskan sesuatu. Coba ingat-ingat deh, ketika kita mau belanja, lalu larut dalam pertimbangan-pertimbangan yang dalam akhirnya baru bisa memutuskan mau beli yang mana setelah sekian lama, “duh, yang ini mahal, tapi bagus banget!!! Yang ini murah, tapi modelnya biasa banget. Duh, pilih yang mana ya?”

Self talk ini yang sering kali tidak kita sadari, atau mungkin kita menyadarinya namun cenderung mengabaikannya. Coba diingat-ingat lagi, perkataan-perkataan yang terjadi di pikiran kita pagi ini, kira-kira lebih banyak yang membuat kita lebih berdaya atau sebaliknya, cenderung melemahkan, menyakiti diri sendiri, dan memandang rendah diri?

Ingat ya rumus bagaimana sebuah perilaku bisa terjadi di materi lalu ya, sebagai berikut :

Jika kita melihat gambar di atas, dalam teori Human Model of The Wolrd, Pikiran mempengaruhi Perasaan, Perasaan Mempengaruhi Perilaku, Perilaku mempengaruhi Hasil. So, jika pikiran kita membuat kita berdaya, maka perasaan kitapun semakin berdaya (misalnya menjadi lebih semangat, menjadi lebih fokus, dan menghargai diri kita dengan apa adanya). Ada beberapa teknik bagaimana menata pikiran kita agar lebih baik dalam membantu kita untuk tetap memutuskan yang terbaik untuk kita, untuk membantu kita dalam mengeksekusi perencanaan kita dari hari ke hari.

Step Pertama, Tentukan Target 3 bulan ke depan

Target itu seperti peta dan kompas dalam berlayar. Gerak itu ada perubahan dari keadaan sebelumnya/ saat ini menuju keadaan yang diharapkan. Ketika kita tidak mempunyai target, maka kita akan mengalir tanpa arah. Kenapa 3 bulan, ini adalah batasan waktu yang realistis, sekitar 90 – 100 hari yah. Termasuk di dalamnya membuat kebiasaanpun, secara rata-rata membutuhkan waktu sekitar 62 hari. 3 bulan adalah waktu yang ideal, tidak terlalu cepat sehingga target menjadi berat diekseskusi; tidak terlalu mengawang-ngawang karena jaraknya jelas 3 bulan.

Step Kedua, Lakukan Brain Dump / Menumpahkan Pikiran Kita

Menurut Buku Productivity Hack yang ditulis oleh Coach Darmawan Aji. Brain Dump adalah Mengeluarkan semua yang Kita pikirkan di dalam otak Kita ke media penyimpanan lainnya, misalnya Kertas atau Komputer. Melakukan Brain Dump ini membuat semua hal baik yang penting maupun sebaliknya keluar dari otak kita. Dengan begitu kita menyadari “apa yang kita pikirkan”, sehingga kita bisa memilahnya mana yang memberdayakan mana yang sebaliknya, Kitapun menjadi memiliki ruang untuk bersantai, berpikir dan berkreasi.

Caranya bagaimana ?

  1. Tuliskan apapun yang ada di pikiran kita. Baik yang penting maupun tidak, misalnya target kita, ingin membuat SOP, ingin postingan, anter sekolah si adik, keinginan membahagiakan orang tua, gosip hari tentang Lesti Kejora, yah bebas ya. Kita keluarkan semuanya ya….
  2. Pisahkan berdasarkan kategori : Mana yang termasuk Ide Baru? Tugas? Pekerjaan? Tugas? Penghambat? 
  3. Petakan mana yang berdasarkan target kita, harus Kita tuntaskan, mana yang bisa didelegasikan, dan mana yang bisa Kita buang. 
  4. Buat To Do List atau Things To Be Done (Hal-hal yang harus selesai). Perhatikan tulisan Kita, apakah ada yang benar-benar penting atau actionable (bisa dikerjakan)? Buat To Do List untuk menyelesaikannya.

Luangkan waktu 10 menit setiap harinya untuk melakukan hal ini. Wkatu terbaik adalah sebelum tidur ataupun setelah bangun tidur. Boleh juga dilakukan di kedua waktu tersebut yah.

Step Ketiga, Lakukan GROW

GROW ini merupakan singkatan dari Goal, Realities, Options, dan Will. Saya jabarkan ya :

  1. Goal, kondisi yang kita inginkan / capai di hari itu. Cukup 1 – 3 goal saja di setiap harinya. Jangan terlalu banyak.
  2. Realities, merupakan kondisi kita saat ini. Misalnya ketika kita ingin mencapai omset Rp 150.000.000 per bulan, maka per harinya adalah 5.000.000. Coba cek di hari ini kita sudah mencapai akumulai berapa? Ini membantu kita SADAR akan jarak kondisi saat ini dengan target/ goal kita. Contoh lainnya, misalnya ketika kita menginginkan punya kebiasaan posting 3 kali sehari, cek per hari ini apakah kebiasaan itu sudah terlaksana, jika kita baru mencapai 2 kali sehari, berarti perlu 1 kali lagi.
  3. Options, merupakan sumberdaya atau pilihan-pilihan yang kita punya dalam mewujudkan rencana yang kita buat. Misalnya, minta bantuan karyawan, atau pasang alarm, tempel target sebesar-besarnya di kamar kita, atau pasang foto orang tua di latar belakang HP kita, atau kita tempel foto-foto orang yang kita sayangi di meja kita, atau meminta support pasangan. Intinya, bagaimana kita memaksimalkan sumber daya eksternal / di luar diri kita untuk kita gunakan untuk membantu eksekusi rencana kita, bisa membantu mood kita, bisa menambah semangat kita.
  4. Will, merupakan Langkah pertama, komitmen tindakan. Misalnya, Saya komitmen olahraga 10 menit ba’da shubuh, agar bisa semangat di hari itu. Atau saya akan memandangi foto orang tua saya agar saya mengingat bahwa saya ingin sekali membahagiakan orang tua saya. Ini bisa dimulai dengan hal termudah dahulu. Misalnya, kalau kita ingin langsing, kita putuskan untuk olah raga, kita bisa memulainya dengan memakai pakaian dan sepatu olah raga setiap pagi, lalu jalan di depan rumah. Jadi ketika tetangga bertanya, mau olahraga Bu/ Pak? kita jawab, IYA.. Lalu pastinya minimal kita berjalan beberapa langkah. Sederhana lho…

Step Empat, Lakukan Inner Game

Dikutip dari buku Self Coacing karya Coach Darmawan Aji. Menurut Tim Galley, rumus Performance adalah Potential – Interference. Kita kembali ke pembahasan Self Talk. Menurut Tim Galley, pada diri kita adalah dua self, yakni :

  1. Self 1 (pengamat) yang merupakan kesadaran saat kita menjadi pengamat dari diri kita. Yang membuat kita berpikir, menganalisis, dan mengkritisi perilaku kita. Bagian ini punya kebiasaan membuat mengkritik, menilai, mengajari dan mengevaluasi diri kita, pernah kepikiran, “coba dari dulu, saya lakukan ini”, “duh, gimana sih, saya bodoh banget di depan klien”. 
  2. Self 2 (pelaku) adalah kesadaran saat kita melakukan sesuatu secara All Out. Tanpa berpikir, hanya melakukan. Bagian diri kita yang belajar, bekerja, dan melakukan sesuatu.

Sayangnya seringkali ketika mengeksekusi rencana kita Self 1 yang sering mendominasi pikiran kita, misalnya, mengatakan ke diri kita untuk bekerja lebih keras alih-alih mengizinkan diri kita bekerja dengan kadar yang “PAS”, mengkritik pekerjaan kita, memberitahu betapa buruknya perkejaan kiya, lalu mengingat masa lalu yang kurang memberdayakan. Ini yang dimaksud dengan Interferensi.

Lalu yang perlu dilakukan adalah memperkecil interferensi ini, dengan berfokus menyelesaikan pekerjaan / eksekusi perencanaan kita sebaik yang kita bisa.  Tenangkan Self 1, dengan menghargai apa yang kita lakukan, dengan perubahan sekecil apapun. Lakukan Trusting Mindset yakni kita percaya penuh pada kemampuan kita!

Lakukan ini ya, agar Sahabat BOBers di sini bisa semakin berdaya dalam mengeksekusi/ melaksanakan rencana yang telah kita buat, pada akhirnya akan membuat kita percaya diri, dan mencintai diri, tentunya lebih bahagia lagi.

 

Semoga bermanfaat. Jangan lupa dishare jika bermanfaat, agar ini menjadi pahala untuk Sahabat BOBers semuanya..

Barakallahufiikum.

Terima kasih sudah membersamai proses belajar hari ini. Jazakumullah khair…

 

Sampai jumpa di Artikel selanjutnya!