Mempermudah Pencapaian Tujuan Dengan Menyederhanakan Hidup

Oleh Khairil Amin Rasyid

Setelah minggu lalu kita membahas mengenai bagaimana mencapai tujuan dengan menjaga atensi dan menjauhi distraksi.  Hari ini kita akan membahas materi pengembangan diri ya tentang Mempermudah Pencapaian Tujuan dengan Menyederhanakan Hidup.

Tentunya kita tahu bahwa di era banjir informasi seperti hari ini,  hal membuat kita mengalami kesulitan untuk berfokus menyelesaikan target atau tujuan-tujuan yang kita tetapkan, baik dalam pencapaian bisnis, keluarga, maupun pribadi.

Hari ini kita akan mencoba membahas bagaimana tetap berjalan di atas tujuan yang sudah kita buat dengan menyederhanakan hidup. Tujuan di sini bisa tujuan hidup, tujuan bisnis, tujuan keluarga, dan tujuan pribadi yah.

Dengan bejibunnya konten-konten / informasi hari ini baik di media sosial seperti FB, IG dan media distribusi konten seperti TikTok dan Youtube, seringkali merangsang kita untuk ingin tahu banyak hal, bermimpi banyak hal, sering cemas pada hal-hal di luar kendali kita, sering mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tanpa dipilah-pilah, sering belajar ke sana-sini tanpa praktik, sering ingin mengerjakan banyak hal di satu waktu, sering mengoleksi barang-barang di keranjang market place padahal yang mau dibeli satu saja, sering menumpuk barang-barang yang sebenarnya tidak benar-benar kita butuhkan. Pertanyaannya adalah apakah itu membuat kita bahagia? apakah hal tersebut membantu kita dalam mencapai tujuan kita dengan sesuai dengan waktu yang ditentukan, bahkan lebih cepat atau lebih besar lagi?

Faktanya hal-hal di atas alih-alih membantu pencapaian tujuan kita, malah sebaliknya seringkali malah menghabiskan sumber daya yang paling mahal, apa itu? yakni waktu. Sumber daya yang ketika hilang, kita tidak bisa menggantinya lagi. Sementara setiap kegiatan yang mendekatkan kita pada tujuan membutuhkan waktu. Ketika kita tidak mampu melakukan apa seharusnya dilakukan dalam rangka mencapai tujuan kita, umumnya membuat kita semakin merasa gagal, yang ujungnya membuat kita merasa tidak berdaya, tidak percaya diri, bahkan puncaknya adalah membenci diri kita sendiri. 

Untuk menghindari hal tersebut ada baiknya kita menyederhanakan hidup? maksudnya? membuat langkah kita lebih ringan dengan berfokus pada hal-hal penting dan berdampak, dan menyisihkan hal-hal yang tidak relevan dengan tujuan yang sudah kita buat.

Saya akan bahas langkah-langkahnya berdasarkan Buku yang ditulis guru saya Coach Darmawan Aji, yang bertajuk Productivity Hack dikombinasikan dengan apa yang saya pahami.

So, Ada beberapa kiat-kiat untuk mencapai tujuan kita dengan cara menyederhanakan hidup, yuk kita simak :

Pertama, Pisahkan Mana yang Ada di dalam Kendali Kita, Mana yang TIdak

Kira-kira informasi tentang kisruh rumah tangga dan KDRT artis atau public figure menarik untuk diikuti? Atau informasi tentang jendral di salah satu lembaga penegak hukum yang memanipulasi kasus pembunuhan menarik untuk diikuti? Atau informasi tentang prediksi Krisis Ekonomi di tahun 2023 menarik untuk diikuti?

Katakanlah menarik untuk diikuti, pertanyaannya? sejauh mana hal tersebut berdampak pada tujuan kita? atau sekedar relevan dengan kehidupan kita?
Apakah bermanfaat?
Sayangnya, informasi-informasi seperti di atas yang seringkali menghiasi beranda kita (terutama yang memang suka mengkonsumsi informasi tersebut yah/ akun gosip).
Katakanlah bermanfaat untuk hiburan. Coba tanyakan, berapa banyak informasi seperti di atas kita konsumsi? Berapa lama kita scrolling informasi tersebut?

Bandingkan dengan mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Bandingkan dengan produktivitas kita sehari-hari, misalnya dengan membuat postingan yang bermanfaat dengan target market, mengupload produk, dan berinteraksi dengan audiens media sosial bisnis kita.

Contoh kasus ketika kita sibuk dengan Issue kenaikan harga BBM, kadang kita tenggelam di issue tersebut. Pertanyaannya adalah apakah kalau kita komen, scrolling berita-beritanya, bahkan mensharenya, berdampak pada issue tersebut? Karena kita melakukan hal-hal tersebut, membuat pemerintah merubah keputusannya gitu?

Ketika kita fokus pada hal-hal di luar kendali kita, sebenarnya kita tidak melakukan apa-apa selain membuang waktu kita. Maka pilah lagi baik informasi ataupun aktivitas yang memang berada dalam kendali kita, yang membantu pencapaian tujuan kita. Itupun tidak bisa sebanyak-banyaknya, karena keterbatasan waktu dan energi yang kita miliki.

Kedua, Buat Batasan 

Ini adalah kunci utama. Batasi apa yang masuk ke dalam kepala kita, batasi apa yang kita kerjakan, batasi apa yang kita pikirkan, dan batasi apa yang kita inginkan untuk miliki. Dengan membatasi hal-hal ini, kita akan dipaksa untuk berfokus pada hal-hal yang penting dan esensial. Perilaku ini akan membuat kita befokus pada hal-hal yang berdampak dan menyingkirkan hal-hal yang hanya menyibukkan kita dan tidak bernilai.

Seringkali kita tergoda untuk mencari informasi yang tidak berdampak pada hidup kita, bahkan di luar kendali kita. Contohnya gosip artis, yang kehidupan mereka tidak relevan sekali dengan hidup kita. Seringkali kita menerima bahkan tergoda untuk menerima peranan, tugas, jabatan baru yang sebenarnya tidak berkaitan dengan tujuan hidup kita, tujuan bisnis kita, bahkan diri kita sendiri.

Yuk sederhanakan, tentukan apa yang *penting atau essensial* dan *berdampak pada tujuan* hidup kita, keluarga kita, dan bisnis kita. Waktu kita sangat singkat. Jangan disia-siakan.

Ketiga, Memilih Hal-hal yang Esensial dan Mengeliminasi Hal-Hal Non Esensial

Setelah membuat batasan, selanjutnya adalah memilih hal-hal yang esensial dan menyingkirkan yang non esensial. Kriteria esensial adalah hal yang penting untuk diperhatikan dan berdampak pada tujuan kita jika dilakukan. Tentunya disesuaikan dengan tujuan besar hidup kita dan peranan yang melekat pada kita.

Fokuskan pikiran, tenaga, dan waktu kita hanya hal-hal yang esensial, maka ini akan memberikan dampak besar bagi pencapaian kita. Ingat! Informasih di hari ini MURAH, yang mahal adala Aksi atau ekseskusi tujuan atau target yang kita buat. 

Jika kita telalu banyak menyibukkan diri untuk scrolling, mengumpulkan informasi dari banyak sumber, walaupun itu ilmu, waktu kita akan habis dan akhirnya membuat kita lelah dan merasa berat untuk melanjutkan tujuan kita, dan pada akhirnya menjadi tidak percaya diri. Ujungnya adalah membuat pikiran kita semakin kompleks dan menjauhi eksekusi.

Keempat, berlatihlah untuk Fokus

Fokuskan diri kita pada hal-hal yang memiliki dampak besar pada tujuan kita. Jauhkan dari keinginan untuk mencapai semuanya di waktu yang sama atau berdekatan. Lakukan satu per satu sampai tuntas.

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (QS. Al Insyirah : 7)

Dewasa ini kita merasa bisa melaksanakan banyak hal di satu waktu, akhirnya justru malah tidak mencapai apapun. Terutama untuk hal-hal yang membutuhkan bantuan gadget, misalnya untuk membuat postingan konten, promosi ataupun upload produk di Sosial media maupun di Marketplace. Lakukan satu dahulu sampai tuntas, lalu lanjutkan ke hal lainnya satu per satu.

Untuk hal-hal yang kurang esensial namun berdampak, seperti pembukuan ataupun posting rutin, yang sifatnya bisa didelegasikan, lakukan. Mungkin di awal hasilnya tidak seperti yang kita harapkan, bimbing orang yang kita kasih delegasi, perbaiki secara bertahap. InsyaAllah ke depan hasilnya akan membaik.

Kelima, Menciptakan Kebiasaan Baru

Langkah terakhir adalah memulai kebiasaan baru terkait hal-hal esensial. Mulailah dengan membuat kebiasaan baru. Lakukan dari yang termudah, jika tercapai, beri diri kita reward. Misalnya ingin membuat tulisan, maka bisa kita buat kebiasaan menulis ba’da Isya di kamar, mulai dari 10 menit atau 1 paragraf saja. Lakukan rutin, ketika berhasil hadiahi diri kita dengan yang simple namun membahagiakan, misalnya minum secangkir coklat hangat.

Agar menjadi sebuah kebiasaan biasanya perlu dilakukan secara konsisten, berbeda tiap orang, umumnya 62 hari, paling cepat 14 hari, paling lambat sekitar 260 harian.  

Agar mudah lakukan dari yang terkecil atau termudah, misal kalau kita ingin membangun kebiasaan untuk berolah raga, kita bisa mulai dari berjalan cukup 10 menit, setelah itu tiap minggunya bisa ditambah menjadi 15 menit dan seterusnya.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat

Barakallahu Fiikum

Sampai jumpa di Artikel selanjutnya !